Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Sudah terlalu banyak orang yang memiliki virus yang dapat menyebabkan AIDS yang tidak mengetahui statusnya. Jika kamu atau orang yang kamu cintai berisiko lebih tinggi terkena HIV, misal karena penggunaan narkoba dengan jarum suntik atau hubungan seks tanpa kondom, ada baiknya untuk rutin melakukan tes HIV. Kamu dapat melakukan tes di banyak tempat, bahkan kamu bisa melakukan skrining HIV sendiri atau yang kita kenal dengan istilah skrining HIV Mandiri (SHM).
Home Access HIV-1 Test System
Dengan kit yang dijual bebas ini, kamu tinggal menusuk jarimu dan meletakkan setetes darah di atas kertas khusus. Kamu kemudian mengirimkan sampel ke laboratorium pengujian. Kamu perlu menunggu sekitar seminggu sebelum mendapatkan hasilnya.
Kamu dapat melakukan tes di banyak tempat, bahkan kamu bisa melakukan skrining HIV sendiri atau yang kita kenal dengan istilah skrining HIV Mandiri (SHM).
Oral Fluid Test
Kamu bisa mendapatkan alat tes ini di organisasi penanggulangan AIDS terdekat, alat ini sudah didistribusikan ke setiap LSM peduli AIDS. Tes hasil cepat ini memeriksa antibodi HIV dalam sampel cairan mulut. Kamu melakukannya dengan cara menyeka gusi atas dan bawah dengan lidi uji dan kemudian memasukkan sampel ke dalam botol berisi cairan dan menunggu 20 – 40 menit untuk membaca hasilnya.
Akurasi
Home Access HIV-1 Test System sangat andal. Studi menunjukkan bahwa alat itu akan mendeteksi antibodi HIV – menunjukkan bahwa darah kita memiliki virus yang menyebabkan AIDS – lebih dari 99,9%. Ketika sampel kita mendapatkan hasil positif, lab akan mengonfirmasinya dengan tes lain sebelum kita dapat meminta hasilnya. Tes ini juga 99,9% akurat jika hasilnya negatif, yang artinya kita tidak terinfeksi HIV.
Sementara itu, Oral Fluid Test akan menemukan antibodi HIV sebesar 92%, dan jarang memberikan hasil positif palsu, artinya tidak mungkin dikatakan kalau kamu terinfeksi HIV jika sebenarnya tidak terinfeksi. Para ahli merekomendasikan bahwa jika kamu dites positif pada Oral fluid test, kamu harus memastikannya dengan tes kedua dari dokter atau puskesmas sehingga kamu bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Untuk kedua tes ini, jika hasil tes kamu negatif, kamu mungkin ingin dites lagi jika telah melakukan kegiatan berisiko baru-baru ini yang dapat membuatmu terinfeksi virus. Hal itu karena diperlukan waktu 3 bulan bagi tubuh untuk membuat antibodi HIV, atau yang disebut dengan “periode jendela”. Jadi melakukan tes sebelum atau selama “periode jendela” ini belum dapat mendeteksi infeksi.