Aaron Anderson
Ketika didiagnosis dengan HIV, Aaron Carter asal Amerika Serikat (AS) tahu bahwa akan ada tantangan tersendiri ketika mencari pasangan, yang disebabkan oleh stigma. Apalagi bagi Aaron, berkencan atau berpasangan adalah segalanya.
“Ketika dokter memberi tahu bahwa saya positif HIV, hal itu sangat mengguncang saya. Ketika berbicara di depan umum tentang hidup dengan HIV, saya sering berbicara tentang bagaimana kata-kata dokter itu begitu memukul saya. Saya menangis tak terkendali, hingga pingsan dan tak sadarkan diri,” kenang Aaron.
Sebelum didiagnosa dengan HIV, Aaron terbiasa menggunakan situs kencan. Dan usai mengetahui dirinya positif, Aaron pun mulai mencari situs kencan untuk ODHIV. “Yang membuat saya lega, saya menemukan beberapa situs kencan khusus untuk ODHIV, beberapa di antaranya berbayar, dan beberapa di antaranya gratis. Saya mendaftar di beberapa situs kencan dan, segera, saya mulai bertemu perempuan!”
Menariknya, sebelum hidup dengan HIV, Aaron mengaku bahwa dia kesulitan menemukan teman kencan. Meski demikian, Aaron belum bisa menerima kenyataan yang ada dan belum siap untuk berkencan – meski tetap berkomunikasi dengan mereka. Ini karena, Aaron belum pernah dekat dengan sesama ODHIV. “Maksud saya, saya tahu ODHIV itu ada. Saya tahu saya melewati mereka setiap hari di jalan. Namun, tanpa mengetahui bahwa saya melihat atau bertemu seseorang dengan ODHIV secara langsung, saya merasa bahwa saya adalah satu-satunya orang di planet ini yang hidup dengan HIV. Rasanya seperti saya sendirian dan saya satu-satunya orang yang mengalami ini.”
Memberi Advokasi
Lantaran tidak ingin peristiwa tersebut dialami oleh para ODHIV lainnya, Aaron memutuskan menjadi aktivis dan memberi advokasi. “Sekarang saya mengenal banyak ODHIV, tetapi saat saya didiagnosis, saya tidak mengenal seorang pun dengan HIV. Saya berterima kasih kepada Tuhan untuk kehadiran situs kencan. Jika bukan karena situs kencan, saya mungkin tidak akan pernah bertemu dengan ODHIV lainnya, setidaknya pada saat itu.”
Aaron sempat berpikir untuk mencoba berkencan dengan non-ODHIV, tapi kemudian ia dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seperti seberapa cepat ia harus menunggu untuk memberitahukan statusnya; apakah ia harus segera memberitahu atau apakah mereka berhak untuk segera mengetahui status Aaron?
“Secara hukum, mereka pasti memiliki hak untuk mengetahui status saya sebelum melakukan hubungan seksual. Bahayanya adalah, jika kamu memberi tahu orang-orang bahwa kamu positif HIV sejak awal bertemu, mereka akan menolak untuk melanjutkan hubungan denganmu,” jelas Aaron.
Aaron juga berpikir bagaimana jika dia berkencan terlebih dahulu dengan seseorang dan menunggu beberapa waktu sebelum mengungkapkan statusnya. Tetapi, apakah adil meminta seseorang memberikan waktu beberapa bulan atau lebih untuk kita padahal pada akhirnya mereka tidak dapat menerima status HIV kita? Itulah mengapa pada akhirnya Aaron memilih untuk hanya berkencan dengan sesama ODHIV.
Situs Kencan Khusus Untuk ODHIV
“Jadi, saya mulai menggunakan situs kencan dan yang membuat saya senang, saya menemukan teman kencan,” kata Aaron yang kemudian pada akhir 2015, bertemu dengan seorang wanita yang sangat dinamis dan berbakat. “Kami berpacaran, kemudian pada awal 2016 saya meninggalkan rumah di Cleveland, Ohio, dan pindah bersamanya di rumahnya di Detroit, Michigan, AS.”
Pasangan Aaron yang bernama Claire Gasamagera adalah seorang aktivis dan advokat yang sangat vokal, di mana karyanya telah dikenal di seluruh dunia. Jika kamu mencari profil Claire di Google, terdapat tujuh hingga delapan halaman artikel dan wawancara dengannya di mana dia berbicara secara terbuka tentang status positif HIV-nya.
“Salah satu hal positif yang keluar dari diri saya sebagai ODHIV adalah bahwa saya memiliki percakapan yang lebih nyata dan bertahan lama dengan seorang perempuan. Sebelum HIV, interaksi saya dengan perempuan tampak nyata dan bertahan lama di permukaan, tetapi di benak saya, selalu ada keinginan untuk berhubungan seks dengan setiap perempuan yang saya temui,” ungkap Aaron.
“Pasca-HIV, interaksi saya dengan perempuan sangat nyata. Sebelum HIV, saya tidak pernah sadar betapa palsunya saya ketika berhubungan dengan perempuan.” Pada Oktober 2017, Aaron dan Claire memiliki putra bernama Calvin. Putra keduanya bernama Aaron Jr. yang lahir pada Maret 2019. Kedua putranya berstatus negatif HIV.
“Sejujurnya bisa dibilang bahwa saya dapat menemukan cinta berkat HIV, yang menghadirkan dua putra ke dalam hidup saya. Berkat HIV, saya memiliki beberapa teman yang sangat hebat, dan saya sekarang aktif memberi advokasi, yang telah memberi tujuan yang sangat nyata dalam hidup yang tidak saya miliki sebelum HIV,” tandas Aaron.
ODHIV Pun Dapat Hidup Normal
Aaron menambahkan, di jaman sekarang HIV lebih mudah ditangani daripada menangani diabetes, dan ODHIV bisa menjalani hidup yang normal dan memiliki harapan umur yang panjang. Aaron mengaku bahwa ia bahkan punya seorang teman perempuan ODHIV yang berusia 75 tahun, yang bertemu dengan seorang pria berusia enam puluhan yang berstatus negatif HIV, dan menikah tak lama kemudian.
“Untuk kalian yang baru didiagnosis HIV, jangan khawatir. Kalian akan baik-baik saja. Saya dan teman-teman adalah contoh hidup bahwa hidup dengan HIV dan menemukan cinta itu masih mungkin,” pungkasnya.
Aaron Anderson adalah seorang aktivis, konsultan, dan mantan pembawa acara talk show. Aaron juga salah satu pendiri ARISE (Association of Refugees, Immigrants, and Survivors of Human Trafficking Engage). Dia berasal dari Cleveland dan sekarang tinggal di Detroit, di Amerika Serikat.
(via: sayaberani.org)
Untuk kalian yang baru didiagnosis HIV, jangan khawatir. Kalian akan baik-baik saja.
Kamu bisa chat dengan Marlo untuk nanya-nanya, ngobrol, dan diskusi lewat LINE.