Menurut data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan WHO (World Health Organization):
- HPV (Human Papillomavirus) jadi IMS virus paling umum.
- Klamidia memegang gelar IMS bakteri paling banyak ditemui di seluruh dunia.
Menurut data dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) dan WHO (World Health Organization):
Yap, bisa banget! Banyak IMS yang sneaky alias nggak nunjukin gejala sama sekali. Makanya, tes rutin itu penting buat deteksi dini dan penanganan cepat, meski kamu merasa sehat-sehat aja.
Nope! Oral sex juga bisa menularkan IMS, kayak:
⚠️ Fun fact: Meski risiko penularan hepatitis B, C, dan HIV via oral sex lebih rendah, adanya luka atau gusi berdarah bisa ningkatin risiko.
❗ Tips: Jangan sikat gigi 2 jam sebelum atau sesudah aktivitas seksual buat ngurangin risiko luka di mulut.
Ada dong! Saat ini tersedia vaksin buat:
Sayangnya, untuk IMS lain, vaksinnya masih dalam tahap pengembangan.
MITOS besar! Obat alternatif atau herbal-herbalan nggak efektif buat nyembuhin IMS — malah bisa bikin gejala makin parah. Obat resep dokter plus kontrol rutin itu kunci buat mengelola infeksi.
Bisa banget! Infeksi jamur (candida) nggak cuma dialami pemilik vagina. Gejalanya:
Pengobatan: Biasanya pakai krim antijamur topikal atau obat oral kayak fluconazole.
Mono adalah infeksi virus yang menular lewat air liur (alias ciuman!). Penyebab utamanya: Epstein-Barr Virus (EBV). Tapi, bisa juga disebabkan oleh:
Kalau kamu demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening, cek juga HIV barengan dengan tes Monospot dan antibodi CMV.
HIV bisa menular melalui:
Kamu NGGAK akan kena HIV dari:
Secepat 1 minggu setelah terinfeksi, biasanya virus menyebar ke seluruh tubuh dalam 10-14 hari. Di fase ini, kadar virus di darah bisa sangat tinggi kalau nggak segera diobati.
Iya, HIV bisa tanpa gejala. Tapi, 70-90% orang bakal mulai ngerasain gejala kayak:
Gejala lain: nyeri perut, keringat malam, dan kelelahan.
Viral load adalah jumlah virus dalam tubuh, diukur lewat HIV-RNA PCR (jumlah virus per mililiter darah). Tes ini penting banget buat cek seberapa efektif pengobatan HIV.
Biasanya sih nggak ada efek samping. Tapi, beberapa orang mungkin ngalamin:
Biasanya ini cuma berlangsung di minggu-minggu awal.
Boleh. Tapi, hati-hati karena alkohol bisa ningkatin efek samping PrEP kayak mual dan pusing.
PEP (Post-Exposure Prophylaxis) adalah kombinasi 3 obat dalam 1 pil buat cegah infeksi HIV setelah terpapar. Harus diminum:
Bisa! Kalau:
Sebenernya nggak perlu. Vagina itu organ yang bisa membersihkan dirinya sendiri dengan bakteri baik (Lactobacillus). Air aja cukup buat menjaga kebersihan.
Bisa. Penelitian nunjukin 40% individu ngeluarin sperma di pre-cum mereka.
Baby oil, lotion, atau minyak pijat NGGAK aman buat kondom — bisa bikin iritasi & merusak kondom. Pakai pelumas berbasis air atau silikon aja.
Iya! Meski info online berguna, cuma dokter yang bisa ngasih diagnosis & pengobatan yang sesuai buat kondisimu.
Masih penasaran soal IMS atau HIV? Jangan ragu buat ngobrol sama dokter atau konselor Marlo ya. 🔥 Kamu bisa akses Chatbot Tanya Marlo di web ini.