Menjaga kesehatan itu keren, apalagi kalau soal kesehatan seksual! Tes rutin itu bukan cuma buat ngejaga diri sendiri, tapi juga buat ngehindarin risiko infeksi menular seksual (IMS) dan melindungi pasangan. Plus, kalau ada infeksi yang terdeteksi lebih awal, bisa langsung ditangani biar nggak makin parah. Yuk, cek seberapa sering kamu perlu tes! π
Tes dan Komunikasi
π HIV, Sifilis, Hepatitis B & C
β
Setiap 3 bulan buat yang punya banyak pasangan dan jarang pakai kondom.
β
Setiap 6 bulan buat yang punya banyak pasangan tapi selalu pakai kondom.
β
Setahun sekali cukup kalau kamu cuma punya satu pasangan tetap.
Mau hasil cepat? Ada rapid test yang cuma butuh tusukan kecil di jari dan hasilnya keluar dalam hitungan menit! Akurat banget kalau dites 6 minggu setelah seks tanpa kondom. β³
π¦ Klamidia, Gonore, Ureaplasma, Mycoplasma, HPV
π Minimal setahun sekali kalau kamu aktif secara seksual. π Langsung cek kalau ada gejala, seperti keputihan nggak biasa, gatal, iritasi, sensasi terbakar saat pipis, sakit saat berhubungan, atau muncul lepuhan akibat HPV.
π©Έ Pap Smear: Jangan Di-skip!
Tes ini penting banget buat ngecek sel-sel di leher rahim yang bisa berubah jadi kanker! Direkomendasikan buat yang punya rahim, usia 21-65 tahun, setiap 2 tahun sekali, walaupun nggak ada gejala. Ingat, deteksi dini = peluang sembuh lebih besar! πͺ
π£οΈ Komunikasi Itu Kunci π
Komunikasi yang terbuka dan jujur sama pasangan nggak cuma bikin hubungan makin asik, tapi juga bantu ngejaga kesehatan seksual bersama.
π¬ Belajar lebih banyak soal seksualitas dan kesehatan.
π¬ Ciptakan suasana nyaman biar pasangan nggak takut buat ngobrol soal ini.
π¬ Bilang batasan kamu, dan dengarkan batasan pasangan juga.
π¬ Jangan skip ngobrolin pencegahan!
π¬ Selalu diskusi dalam keadaan sadar, tanpa pengaruh alkohol atau obat-obatan.
Stay safe, stay healthy, and letβs talk about it! β¨