Photo By wirestock – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Seseorang dikatakan aseksual jika tidak mengalami ketertarikan atau keinginan seksual. Seorang aseksual bisa menjadi heteroseksual, gay, biseksual atau queer. Mereka juga memiliki ketertarikan, hanya saja bukan dalam hal berhubungan seksual.
Seseorang aseksual masih bisa tertarik secara fisik, emosional, mental atau bahkan tertarik secara spiritual kepada seseorang, kemudian berkencan, jatuh cinta dan menikah, meskipun mereka tidak berhubungan seks.
Beberapa aseksual mungkin masih memiliki kegiatan seksual seperti masturbasi, sementara yang lain mungkin tidak. Menjadi aseksual bukan berarti kamu sama sekali tidak menginginkan seks, loh!
Bagaimana aku tahu jika aku seorang aseksual, dan apakah itu normal?
Aseksualitas itu normal kok, sama seperti halnya jika kamu seorang gay atau heteroseksual. Mungkin ini terasa tidak normal karena seksualitas telah menjadi begitu lazim di budaya di hampir seluruh dunia. Beberapa orang tahu sejak usia muda bahwa mereka tidak tertarik akan hubungan seks, dan beberapa mengetahuinya setelah sekian lama, dan itu nggak apa-apa loh!
Mereka juga memiliki ketertarikan, hanya saja bukan dalam hal berhubungan seksual.
Jika kamu merasa aseksual, coba tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
- Pernahkah kamu tertarik secara seksual kepada orang lain?
- Apakah kamu ingin berhubungan seks atau melakukan praktik seksual?
- Jika kamu ingin berkencan atau menikah pada suatu saat, apakah kamu ingin seks menjadi bagian dari hubungan itu?
- Jika kamu pernah berhubungan seks atau melakukan praktik seksual sebelumnya, apakah itu sesuatu yang kamu sukai?
- Apakah kamu ingin melakukannya lagi?
Tidak apa-apa jika kamu belum memiliki jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini, atau jika perasaan kamu masih belum jelas. Menemukan seksualitas/orientasi seksual dapat memakan waktu, dan terkadang bisa berubah. Adalah normal bagi seksualitas untuk berubah dan berkembang. Hanya diri kamu yang akan melakukannya dan hanya diri kamu yang tahu label apa yang paling pas untukmu.
Bagaimana rasanya menjadi aseksual di usia muda?
Mungkin ada kesalahpahaman tentang menjadi aseksual di usia muda. Beberapa orang mungkin menganggap karena masih muda, kamu belum begitu memahami apa itu orientasi seksual. Ingat, bagaimanapun juga, kamu adalah satu-satunya orang yang memahami orientasi seksualmu.
Kamu juga tidak sendiri, loh. Media sosial telah memungkinkan anak muda untuk terhubung dan menemukan anak muda dengan aseksual lainnya. Menemukan komunitas mungkin sulit pada awalnya, tetapi penting untuk merasa terhubung dan didukung oleh orang yang mengerti dan memiliki kesamaan denganmu. Menemukan orang yang akan mendukungmu akan membuat perjalanan kehidupanmu menjadi jauh lebih mudah.
Haruskah aku terbuka tentang orientasi seksualku?
Terbuka tentang orientasi seksual adalah proses menerima seksualitas diri kita termasuk mencari tahu sejauh mana terbuka yang kamu inginkan itu, dan memberi tahu mereka tentang hal yang ingin mereka ketahui tentangmu, dan yang ingin kamu kenal.
Kamu tidak perlu terbuka tentang orientasi seksual jika kamu tidak mau, tapi menerima seksualitas diri kamu adalah penting, tak peduli apakah kamu mengakuinya ke khalayak ramai atau tidak.
Jika kamu memilih untuk melela, penting untuk mengutamakan keselamatanmu dengan memilih seseorang yang dapat kamu percayai seperti teman dekat, saudara kandung, orang tua, atau ahli konseling sebagai tempat curhat. Memiliki seseorang untuk diajak bicara dapat membantu.
Beberapa orang tidak mengerti apa itu menjadi aseksual dan mungkin sulit untuk mengetahui siapa yang akan mendengarkan dan mendukungmu. Beberapa teman akan menerima, begitu pula yang lainnya mungkin akan berpaling dan bergosip tentang diri kamu. Memberitahu keluarga terkadang bisa terasa sulit, beberapa keluarga sangat mendukung, dan beberapa tidak. Karena itu, pilihlah dengan bijaksana kepada siapa kamu akan menceritakan orientasi seksualmu.
Jika kamu ingin memiliki pacar, kamu bisa mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Komunikasi Terbuka
Saat memulai hubungan dengan seseorang, pastikan kamu berbicara secara terbuka tentang orientasi seksual kamu. Jujurlah tentang perasaan kamu dan apa yang kamu harapkan dari hubungan tersebut. Hal ini akan membantu menghindari salah tafsir dan meletakkan dasar yang kuat untuk hubungan yang sehat.
2. Temukan Pacar yang Sefrekuensi
Temukan seseorang yang menghormati dan memahami orientasi seksual kamu. Pilih calon pasangan yang terbuka untuk suatu hubungan tanpa tekanan untuk keterlibatan seksual. Temukan seseorang yang mendukung dan menghormati preferensi kamu dalam hal ini.
3. Ketahui Batasan dan Keinginan Kamu
Pastikan kamu tahu apa yang kamu inginkan dari hubungan tersebut dan apa yang ingin kamu jelajahi dalam hubungan tersebut. Hal ini termasuk batasan seksual yang ingin kamu tetapkan dan bagaimana kamu ingin mendefinisikan hubungan tersebut.
4. Temukan Dukungan
Temukan komunitas atau grup pendukung untuk orang aseksual. Mengenal orang lain yang berbagi pengalaman dan perasaan yang sama dapat membantu kamu merasa lebih diterima dan dipahami.
5. Bersabarlah
Menemukan pasangan yang tepat mungkin membutuhkan waktu dan kesabaran. Ingatlah bahwa setiap hubungan membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak.
Orientasi seksual adalah bagian dari identitas unik kamu, dan kamu berhak mencari hubungan yang membuatmu bahagia. Penting untuk mengutamakan kesehatan emosional dan kebahagiaan dalam mencari pasangan, serta selalu berkomunikasi dengan jujur untuk mencapai saling pengertian dalam hubungan yang baik.