Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Setelah lebih dari 35 tahun penelitian ilmiah tentang apakah HIV bisa tertular dari seks oral atau tidak, ini tetap menjadi pertanyaan yang membingungkan. Jika ditanya apakah seseorang dapat terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dari seks oral, jawaban jujurnya adalah bahwa itu mungkin tetapi sangat rendah kemungkinannya. Nah, bingung kan?
Faktanya, menurut sebuah penelitian dari University of California di Centers for AIDS Prevention Studies di San Francisco, Amerika Serikat, kemungkinan infeksi HIV melalui seks oral tanpa kondom secara statistik nol, meskipun para peneliti melangkah lebih jauh dengan menambahkan bahwa “kita tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa kemungkinan infeksi memang lebih besar dari nol.
Ada banyak faktor dan situasi yang dapat meningkatkan risiko pribadi.
Ada banyak faktor dan situasi yang dapat meningkatkan risiko pribadi. Dengan memahami dan mengidentifikasi faktor-faktor ini, Kamu dapat membuat pilihan yang lebih baik dan lebih terinformasi tentang kesehatan seksual kamu dan pasangan.
Kemungkinan penularan HIV melalui seks oral sangat tergantung pada jenis kontak yang terlibat. Mengesampingkan semua faktor risiko lainnya, potensi infeksi dapat bervariasi berdasarkan apakah orang yang tidak terinfeksi melakukan atau menerima seks oral. Secara garis besar, risiko HIV dari seks oral dapat berkisar antara 0% – 1%, menurut penelitian dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.
Namun, angka dapat berubah setelah kamu mempertimbangkan perilaku seksual tertentu. Di antaranya yaitu:
- Receptive fellatio, artinya orang yang tidak terinfeksi melakukan seks oral pada pasangan laki-laki dengan HIV, dianggap berisiko sangat rendah. Di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL), risiko per tindakan berkisar sekitar 0,04%.
- Insertive fellatio (kontak mulut ke penis) bahkan lebih kecil kemungkinannya mengingat enzim dalam air liur dapat menetralkan partikel virus HIV.
- Cunnilingus (kontak alat kelamin dari mulut ke perempuan) juga telah terbukti menjadi rute yang sangat tidak mungkin.
- Anilingus (kontak mulut ke anus) juga dianggap sebagai risiko yang dapat diabaikan, terutama untuk pasangan yang reseptif.
Sementara angka-angka ini menunjukkan bahwa risiko HIV rendah dari perspektif populasi, itu tidak berarti bahwa itu secara inheren rendah dari perspektif individu. Jelas, semakin banyak faktor risiko yang kita miliki, semakin besar risiko penularannya.