Photo By RATTANAKUN – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Consent atau persetujuan berarti secara aktif kamu setuju untuk berhubungan seksual dengan seseorang. Persetujuan yang dimaksud adalah dengan memberi tahu seseorang bahwa seks tersebut kamu inginkan. Aktivitas seksual tanpa persetujuan bisa berupa pemerkosaan atau penyerangan seksual.
Apa itu persetujuan?
Persetujuan seksual adalah persetujuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas seksual. Sebelum melakukan hubungan seksual dengan seseorang, kamu perlu mengetahui apakah dia juga ingin melakukan hubungan seksual dengan kamu atau tidak.
Perlu kamu ketahui, menyetujui adalah pilihan yang kamu buat tanpa tekanan, manipulasi, atau di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Kamu dan pasangan seksualmu harus sepakat tentang hubungan seks yang akan dilakukan agar menjadi konsensual. Tanpa persetujuan, aktivitas seksual (termasuk seks oral, sentuhan alat kelamin, dan penetrasi vagina atau dubur) adalah penyerangan seksual atau pemerkosaan.
Perlu kamu ketahui, menyetujui adalah pilihan yang kamu buat tanpa tekanan, manipulasi, atau di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol.
Kamu dapat berubah pikiran tentang apa yang ingin kamu lakukan kapan saja. Bahkan jika kamu pernah berhubungan seks denan mereka, atau bahkan jika kamu berdua bahkan sudah telanjang di tempat tidur. Dalam hal hubungan seks, kamu hanya boleh melakukan hal-hal yang INGIN dilakukan, bukan hal-hal yang menurut kamu diharapkan untuk dilakukan.
Ingat, mengatakan “ya” untuk satu hal, seperti pergi ke kamar untuk bermesraan atau sekadar berpelukan, tidak berarti mengatakan “ya” untuk kegiatan lain seperti berhubungan seks.
Kamu yang menentukan akan apa yang terjadi pada tubuhmu, tidak peduli apakah sebelumnya kamu pernah berhubungan dengan orang tersebut atau tidak. Bahkan jika kamu mengatakan “ya” sebelumnya dan kemudian berubah pikiran, kamu boleh kok menolak untuk berhubungan seks, dan pasangan kamu harus menghormatinya.
Persetujuan tidak pernah tersirat oleh hal-hal seperti perilaku masa lalu, apa pakaian yang kamu kenakan, atau bahkan ke mana kamu pergi. Persetujuan seksual selalu dikomunikasikan dengan jelas dan diam bukanlah bentuk persetujuan.
Persetujuan itu tidak hanya penting saat pertama kali kamu bersama seseorang. Pasangan yang pernah berhubungan seks sebelumnya atau bahkan yang sudah lama bersama juga perlu persetujuan sebelum berhubungan seks, setiap saat.
Ada undang-undang tentang siapa yang dapat menyetujui dan siapa yang tidak. Orang yang mabuk, atau dalam pengaruh obat-obatan dan alkohol, atau pingsan tidak dapat menyetujui seks. Ada juga undang-undang untuk melindungi anak di bawah umur dari tekanan untuk berhubungan seks dengan seseorang yang jauh lebih tua dari mereka.
Apa itu pelecehan seksual dan apa itu pemerkosaan?
Pemerkosaan, penyerangan seksual, dan pelecehan seksual dapat memiliki definisi hukum yang berbeda. Secara umum, perkosaan, penyerangan seksual, dan pelecehan seksual adalah bentuk-bentuk kekerasan ketika terjadi kontak seksual tanpa persetujuan — termasuk penetrasi vagina atau dubur, seks oral, dan sentuhan alat kelamin.
Seringkali, orang akan menggunakan istilah “pelecehan seksual” untuk merujuk pada segala jenis kontak seksual non-konsensual, dan menggunakan istilah “pemerkosaan” untuk merujuk pada kontak seksual yang mencakup penetrasi.
Kekerasan seksual tidak terjadi dalam satu cara. Tidak perlu ada senjata yang terlibat dan korban tidak perlu melawan, berteriak, atau mengatakan “tidak” berulang kali untuk dianggap sebagai pemerkosaan atau kekerasan seksual.
Sebagian besar serangan seksual tidak terjadi oleh orang asing di lorong-lorong gelap. Seringkali pelakunya adalah seseorang yang dikenal korban atau bahkan pasangan romantis. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal pernah mengalami jenis kekerasan ini, kamu tidak sendiri karena ada bantuan yang tersedia.
Sumber: Sexual Consent