Photo By Prostock-studio – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Seorang lelaki bernama Tommy baru saja didiagnosis dengan HIV. Sebagai lelaki muda, Tommy takut HIV akan merusak gairah seksnya, apalagi Tommy memiliki kekasih seorang perempuan yang hebat yang selalu menyemangatinya, tetapi Tommy khawatir bahwa ia tidak memiliki libido.
Menurut Tommy, sejak didiagnosis positif HIV, dia tidak merasa terangsang. Tommy telah bertemu dengan seorang perempuan hebat. Dia ingin menjalin hubungan dengannya dan tidak ingin kehilangan dia.
Rasa malu juga dapat berperan, karena stigma yang masih melekat pada diagnosis HIV.
Setelah menjadi HIV positif, seks bisa memiliki makna yang baru. Konotasi penyakit, bahaya atau ancaman terhadap orang yang dicintai dapat mengubah persepsi seseorang tentang bercinta.
Hubungan seseorang dengan tubuhnya juga dapat berubah, dan jika pandangan baru ini mencakup perasaan negatif, misalnya, dikhianati oleh diri fisiknya, hal ini juga dapat memiliki pengaruh merugikan pada seksualitas kita.
Rasa malu juga dapat berperan, karena stigma yang masih melekat pada diagnosis HIV. Bahkan jika perasaan seperti itu terkubur dalam-dalam, rasa malu dapat secara signifikan mengubah libido seseorang.
Membahas status HIV dan mempelajarinya secara rinci apa artinya bagi kamu berdua dalam hal hubungan fisik, dapat membantu meredakan beberapa kekhawatiran mendalam. Jadi, kamu jangan mencoba untuk terburu-buru. Hubungan seks yang luar biasa juga bahkan tidak perlu menyertakan kontak atau penetrasi genital.
Jawabannya terletak pada membiarkan diri kalian menjadi lebih kreatif dan komunikatif. Imajinasi erotis bersama pasangan dapat menghasilkan koneksi yang mendebarkan dalam batas-batas tingkat keamanan dan pengambilan risiko yang telah disepakati sebelumnya yang dapat diterima oleh kalian berdua.
Hal yang terpenting adalah untuk jangan melupakan praktek seks yang aman setiap kali kamu berhubungan dengan pasangan, agar kamu tidak menularkan virus HIV kepada pasanganmu.