Photo By wayhomestudioo – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Setiap orang terkadang merasa sedih, sama seperti semua orang bisa merasa gembira, marah, bangga, dan banyak emosi lainnya. Dengan kata lain, setiap orang memiliki perasaan, dan perasaan itu selalu berubah.
Terkadang kita merasa bahagia (seperti saat bersenang-senang) dan terkadang kita merasa sedih (seperti saat kehilangan orang yang kita cintai). Apa pun perasaannya, itu nyata dan bagian dari kehidupan kita.
Merasakan kesedihan bukan berarti kamu tidak mampu menghadapi suatu situasi. Sebaliknya, perasaan sedih ini membantumu menerima situasi itu dan melanjutkan hidup.
Tapi tahukah kamu bahwa emosi negatif bahkan dapat membantu kita, loh. Dunia kita berfokus pada kebahagiaan dan menganggap ketidakbahagiaan sebagai perasaan yang tidak perlu atau tidak berguna. Tapi kesedihan ternyata bisa membuat kita benar-benar memikirkan tentang hidup, perasaan, dan orang-orang di sekitarmu.
Dengan kata lain, merasakan kesedihan bukan berarti kamu tidak mampu menghadapi suatu situasi. Sebaliknya, perasaan sedih ini membantumu menerima situasi itu dan melanjutkan hidup. Perasaan sedih adalah emosi penting yang dapat membantumu beradaptasi, menerima, fokus, bertahan, dan tumbuh.
Dan ada kabar baik lainnya: kita bisa belajar mengelola kesedihan kita.
Tentang kesedihan
Ada beberapa macam kata yang berbeda yang digunakan untuk berbicara tentang kesedihan: penderitaan, patah hati, sakit hati, penolakan, kekecewaan, kerinduan, kesusahan, ketidakbahagiaan dan banyak lagi. Semua emosi ini dapat terjadi sebagai respons terhadap situasi negatif atau tak terduga, atau perubahan hidup.
Kesedihan sering terjadi bersamaan dengan perasaan lain, seperti kemarahan, stres, rasa bersalah, kecemasan, atau keputusasaan. Terkadang, perasaan lain mungkin begitu kuat sehingga kita tidak menyadari bahwa kita sedang sedih.
Jadi seperti apa rasanya kesedihan? Kesedihan dapat mengubah perasaan kita secara fisik. Mungkin kamu merasakan sakit perut atau sakit kepala, atau tidak bisa tidur.
Kesedihan juga dapat mengubah perasaan kita secara emosional. Mungkin kita menangis, marah, bosan atau frustrasi, atau hanya ingin menghindari orang lain.
Mengenali kesedihan dan memahami bahwa tidak apa-apa untuk merasa sedih, adalah tanda mental kita stabil.
Kamu mungkin merasa sedih karena berbagai alasan. Bagaimana pun juga hidup ini penuh dengan situasi yang mungkin membuat orang merasa sedih, seperti berikut:
- mengalami masalah di rumah, misalnya, pertengkaran keluarga atau kekerasan dalam rumah tangga
- mengalami kesulitan di sekolah atau tempat kerja, atau merasakan tekanan di sana
- pindah rumah
- kehilangan orang yang dicintai atau teman
- sedang sakit, atau merawat seseorang yang sakit
- mengalami perubahan kimia dalam tubuh akibat pubertas, obat-obatan dan lain-lain
- mengalami perubahan dalam pikiran misalnya mempelajari informasi baru tentang subjek seperti kemiskinan atau terorisme.
Ketika menghadapi situasi ini, kamu mungkin memiliki pikiran yang tidak berguna atau negatif tentang kesedihan. Pikiran-pikiran itu bisa membuat kita merasa lebih buruk.
Jadi, cobalah pendekatan yang berbeda: cobalah untuk mengakui kesedihan dan situasi yang mendorongnya. Beri dirimu waktu untuk mengatasi masalah apa pun agar merasa lebih baik. Kamu juga mungkin ingin menghubungi orang yang dapat membantu seperti teman dan keluarga, psikolog, atau profesional kesehatan lainnya.
Kesedihan akan mereda
Ingatlah bahwa emosi mengalami pasang surut. Kamu dapat melewati kesedihan menuju emosi yang lebih positif.
Pertama, akui bahwa kamu merasa sedih. Terkadang kesedihan mungkin terasa dapat dikendalikan, dan mengakui perasaanmu sudah cukup. Lagipula, itu akan berlalu seiring berjalannya waktu. Terkadang kamu mungkin ingin secara aktif melakukan sesuatu untuk membantu mengelola kesedihan dan kamu mungkin ingin mencoba beberapa tips ini:
- Miliki keyakinan bahwa segala sesuatunya akan membaik. Kamu perlu percaya bahwa perasaan sedih akan berkurang seiring berjalannya waktu dan usaha.
- Jujurlah dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu. Bicaralah dengan seseorang yang kamu percaya.
- Lakukan hal-hal yang kamu suka dan baik untukmu. Temukan cara untuk membuat hidupmu lebih menyenangkan, misalnya dengan mendengarkan musik, berjalan-jalan, membaca buku, menelepon teman, dan sebagainya.
Apakah ada sesuatu yang dapat kamu lakukan tentang penyebab kesedihan?
Atasi satu masalah pada satu waktu. Tidak masalah jika kamu memulai dengan masalah terbesar atau terkecil, buat saja daftar dan mulailah. Jika ada hal-hal di luar kendali, bicaralah dengan seseorang yang kamu percaya tentang pilihan atau jalan keluarnya, atau cobalah untuk menerima situasi apa adanya. Pikirkan juga apakah pola tidur dan pola makan kamu sudah cukup baik.
Bantu orang lain. Hanya meningkatkan kehidupan orang lain, atau menjadi bagian dari komunitas, dapat mengangkat semangat kita. Temukan cara kreatif untuk mengungkapkan kesedihan seperti menulis pemikiranmu dalam buku harian, misalnya, sehingga dapat membantumu menemukan perspektif baru.
Kamu bisa mencari bantuan dari profesional, sperti dokter, psikolog, atau profesional kesehatan lainnya. Kamu mungkin memerlukan dukungan, saran, atau rujukan ke spesialis. Jika obat yang diresepkan membuatmu merasa sedih, beri tahu dokter dan bicarakan dengan dokter sebelum minum obat yang tidak diresepkan atau obat pelengkap atau alternatif.
Terakhir buat dirimu menjadi aman. Jika kamu merasa berisiko menyakiti diri sendiri, segera beri tahu seseorang.
Kesedihan berbeda dengan depresi
Merasa sedih bukan berarti kamu mengalami depresi. Beda halnya jika suasana hatimu mulai mengganggu kualitas hidup, bisa jadi artinya kamu mungkin mengalami depresi.
Perbedaan utama antara kesedihan dan depresi klinis berkaitan dengan penyebab perubahan suasana hati dan berapa lama kamu merasakannya, dan gejala lain yang mungkin ada.
Jika suasana hatimu terkait dengan peristiwa baru-baru ini, seperti putusnya hubungan, kamu mungkin sedang merasakan kesedihan. Tetapi jika perpisahan itu terjadi berbulan-bulan yang lalu, atau kamu tidak dapat melihat alasan yang jelas terhadap perubahan suasana hati, bisa jadi kamu mungkin mengalami depresi, dan mungkin berguna bagimu untuk mengobrol dengan dokter terhadap apa yang menyebabkanmu merasakan hal yang kamu rasakan itu.
Mari kita lihat perbedaan antara kesedihan dan depresi.
Kesedihan:
- adalah bagian dari naik turunnya fase kehidupan, tetapi itu tidak konstan
- adalah reaksi umum terhadap kekesalan atau kemunduran, dan biasanya bukan penyebab kekhawatiran
- adalah emosi yang dapat melibatkan pikiran negatif tetapi biasanya tidak melibatkan pikiran untuk bunuh diri.
Depresi:
- adalah perasaan jangka panjang (lebih dari dua minggu) dari kesedihan yang parah atau kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas, dan gejala lainnya. Gejala-gejala ini mungkin termasuk sulit tidur, energi rendah, masalah konsentrasi, pesimisme, kehilangan harapan, pikiran untuk bunuh diri dan masalah nafsu makan.
- memiliki penyebab yang rumit, yang mungkin melibatkan komponen genetik atau biologis. Mungkin orang tersebut pernah mengalami peristiwa traumatis atau tekanan psikologis
- dapat menyebabkan perubahan berat badan yang signifikan atau gangguan tidur.
- menyakitkan secara mental dan dapat mengubah hidup.
Ingatlah hal berikut ini:
- Semua orang terkadang merasa sedih.
- Kita bisa belajar mengelola kesedihan.
- Merasa sedih bukan berarti kamu mengalami depresi.
- Jika kamu merasa sedih terus-menerus selama lebih dari dua minggu atau kehilangan minat pada sebagian besar aktivitas yang biasa dilakukan, kamu mungkin mengalami depresi. Dalam hal ini, penting untuk mencari bantuan.
Sumber: It’s okay to feel sad