Photo By Rawpixel – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Mungkin kamu pernah merasakan gejala sakit seperti sakit kepala, sakit perut dan gejala lainnya, tapi ketika memeriksakan diri ke dokter, tidak ditemukan penyakit apapun pada tubuhmu alias kamu baik-baik saja. Keadaan seperti itu bisa jadi karena kamu mengalami gangguan psikosomatis, yaitu kondisi psikologis yang mengarah pada gejala fisik, seringkali tanpa penjelasan medis.
Gangguan psikosomatis dapat memengaruhi hampir semua bagian tubuh. Orang dengan gangguan tersebut cenderung sering mencari pertolongan medis, menjadi frustrasi tanpa diagnosis. Terapi perilaku dan pengurangan stres dapat membantu mengatasi gangguan tersebut.
Gangguan psikosomatis adalah kondisi psikologis yang melibatkan terjadinya gejala fisik, biasanya tidak memiliki penjelasan medis.
Apa itu gangguan psikosomatis?
Gangguan psikosomatis adalah kondisi psikologis yang melibatkan terjadinya gejala fisik, biasanya tidak memiliki penjelasan medis. Orang dengan kondisi ini mungkin memiliki pikiran, perasaan, atau kekhawatiran yang berlebihan tentang gejalanya sehingga memengaruhi kemampuan mereka untuk menjalani hidup dengan baik.
Orang dengan gangguan psikosomatis biasanya tidak melaporkan gejala tekanan kejiwaan yang nyata. Sebaliknya, mereka percaya bahwa masalah mereka disebabkan oleh kondisi medis. Mereka cenderung sering mengunjungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan tes dan perawatan, seringkali tidak menerima diagnosis, yang dapat menyebabkan frustrasi dan kesusahan.
Gangguan psikosomatis kadang disebut gangguan gejala somatik, gejala somatik atau nyeri somatik. Studi telah menemukan bahwa hal-hal tertentu dapat membuat orang lebih cenderung memiliki gejala somatik, yaitu:
- Gaya hidup berantakan
- Kesulitan mengenali dan mengekspresikan emosi
- Pengabaian di masa kecil
- Sejarah pelecehan seksual
- Kondisi psikologis lainnya, seperti depresi atau gangguan kepribadian
- Penyalahgunaan zat, seperti alkoholisme atau kecanduan narkoba
- Pengangguran
Gangguan psikosomatis dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh. Contoh umum meliputi:
- Kelelahan
- Insomnia
- Sakit dan nyeri, seperti nyeri otot atau nyeri punggung
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kesulitan bernapas (dyspnea, atau sesak napas)
- Gangguan pencernaan (sakit perut)
- Sakit kepala dan migrain
- Disfungsi ereksi (impotensi)
- Ruam kulit (dermatitis)
- Tukak lambung
Apa yang menyebabkan gejala psikosomatis?
Para ilmuwan sampai sekarang tidak yakin apa penyebabnya. Beberapa percaya bahwa stres dapat melepaskan hormon dan bahan kimia dalam tubuh yang menyebabkan kerusakan atau disfungsi.
Selain gejala somatik itu sendiri (misalnya nyeri atau sakit perut), penderita gangguan psikosomatis seringkali mengalami kondisi berikut:
- Menjadi marah atau mudah tersinggung karena merasa kebutuhan medisnya tidak terpenuhi
- Menjadi depresi atau cemas
- Mengunjungi penyedia layanan kesehatan sesering mungkin, sering berpindah dari satu dokter ke dokter lainnya
- Mengalami kesulitan berfungsi di tempat kerja, sekolah atau sosial
Bagaimana gangguan psikosomatis didiagnosis?
Penyedia layanan kesehatan dapat mulai mendiagnosis gangguan psikosomatis berdasarkan:
- Riwayat kunjungan ke penyedia layanan kesehatan
- Pemeriksaan fisik
- Serangkaian hasil negatif pada tes
Untuk dapat didiagnosis dengan gangguan gejala somatik, seseorang harus memiliki:
- Satu atau lebih gejala yang menyusahkan atau mengganggu kehidupan sehari-hari
- Riwayat gejala tersebut setidaknya dialami selama enam bulan
- Pikiran, kekhawatiran, atau kecemasan yang terus-menerus terhadap gejalanya
Bagaimana nyeri psikosomatis dan gejala somatik lainnya diobati?
Beberapa perawatan dapat membantu orang dengan gejala nyeri somatik, termasuk:
- Terapi perilaku kognitif
- Obat-obatan, seperti antidepresan
- Terapi berbasis kesadaran
- Rujukan ke spesialis kesehatan mental (misalnya, psikiater atau psikolog)
- Kontak rutin dengan dokter
Bagaimana cara mencegah gangguan psikosomatis?
Strategi untuk mengurangi dan mengelola stres dapat membantu mencegah atau mengurangi gejala somatik. Contohnya termasuk:
- Bersikaplah realistis tentang apa yang bisa dan tidak bisa kamu kendalikan
- Berolahraga secara teratur
- Tidur yang cukup
- Menulis jurnal untuk meningkatkan kesadaran akan pikiran dan perasaanmu
- Batasi alkohol dan hindari merokok
- Jaga pola makan dan berat badan yang sehat
- Bermeditasi atau berlatih relaksasi otot progresif
- Mencari dukungan dari orang yang dicintai
- Tetapkan batasan untuk mengurangi tekanan pada diri sendiri
Sumber: Psychosomatic Disorder