Photo By rthanuthattaphong – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Kelelahan ekstrem dapat dialami kapan saja dan biasanya berlangsung sepanjang hari sehingga memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan tugas sehari-hari. Kelelahan semacam ini, sering dialami oleh orang yang hidup dengan HIV (ODHIV). Ada berbagai faktor medis yang dapat menyebabkan kelelahan, tapi ada beberapa aktivitas yang dapat kamu lakukan untuk membantu mengatasi kelelahan tersebut.
Setiap orang merasa lelah dari waktu ke waktu, dan ini biasanya karena mereka kurang tidur. Namun, kelelahan ekstrem adalah kelelahan yang tidak dapat disembuhkan dengan istirahat dan dapat memiliki efek mendalam pada kehidupan orang dan memengaruhi fisik, emosional, sosial, dan kognitif.
Penyebab kelelahan pada ODHIV bervariasi dan tidak semuanya dipahami sepenuhnya.
Efek kelelahan
Beberapa orang hanya mengalami gejala kelelahan ringan dan merasa bahwa hal itu tidak terlalu memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Orang lain mungkin mengalami gejala yang jauh lebih berat.
Banyak ODHIV mengalami gejala kelelahan secara episodik, artinya gejala ini mungkin datang dan pergi seiring waktu. Hal ini dapat membuat kelelahan terasa sangat sulit untuk dikelola karena tingkat energi yang berfluktuasi dapat membuat rencana ke depan menjadi sulit.
Beberapa efek kelelahan yang lebih umum meliputi:
- kesulitan melakukan hal-hal sederhana, seperti menyisir rambut atau berpakaian
- merasa tidak memiliki energi atau kekuatan
- kesulitan berkonsentrasi dan mengingat sesuatu (kabut otak)
- kesulitan berpikir, berbicara, atau membuat keputusan
- merasa cemas dan khawatir
- merasa sesak setelah beraktivitas ringan
- merasa pusing
- sulit tidur (insomnia)
- kehilangan minat pada seks
- merasa mood rendah dan lebih emosional dari biasanya.
Memiliki satu atau lebih gejala ini dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bisa jadi kamu mungkin perlu mengambil cuti atau berhenti bekerja sama sekali karena kelelahan, sehingga hal ini dapat memengaruhi kehidupan secara finansial.
Kelelahan ekstrem juga dapat memengaruhi hubungan sosial. Kamu mungkin perlu lebih banyak istirahat, sehingga mungkin membuatmu tidak dapat menghabiskan banyak waktu dengan teman dan keluarga.
Penyebab kelelahan
Penyebab kelelahan pada ODHIV bervariasi dan tidak semuanya dipahami sepenuhnya. Kelelahan ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa penyebab kelelahan yang berbeda, seperti:
- Efek samping dari beberapa obat HIV yang dapat memengaruhi kualitas tidur (tidur terganggu, mimpi yang terasa nyata, dan insomnia)
- Kondisi kesehatan lain dan/atau obat yang digunakan untuk merawatnya
- Rendahnya asupan vitamin dan mineral
- Kadar hormon yang rendah
- Kehamilan
- Penyebab kelelahan psikologis, seperti depresi atau kecemasan.
Kelelahan dapat disebabkan oleh HIV, walaupun peneliti klinis masih belum bisa menjelaskan bagaimana hal ini terjadi. Apa yang kita ketahui adalah bahwa HIV adalah kondisi kronis (jangka panjang), dan tubuh meningkatkan respons kekebalan yang kuat terhadap virus. Bahkan pada orang dengan viral load tidak terdeteksi, peradangan tingkat rendah yang disebabkan oleh HIV dapat menghabiskan banyak energi. Ini berarti kelelahan bisa terjadi karena tubuh bekerja sangat keras untuk melawan HIV.
Jika kamu memiliki viral load yang tinggi, kemungkinan kamu mengalami kelelahan menjadi lebih tinggi. Tujuan pengobatan HIV adalah untuk mengurangi jumlah virus HIV dalam darah ke tingkat yang tidak terdeteksi. ODHIV sering melaporkan peningkatan tingkat energi setelah memulai pengobatan HIV.
Meskipun obat anti-HIV dapat meningkatkan tingkat energi, beberapa juga dapat menyebabkan sulit tidur dan menyebabkan kelelahan. Secara khusus, mimpi yang terasa nyata dan insomnia adalah salah satu efek samping efavirenz yang paling umum. Beberapa orang juga mengalami insomnia akibat dolutegravir. Insomnia terkadang ditemukan dengan ritonavir. Kamu mungkin juga menggunakan ritonavir jika pengobatan HIV mengandung Lopinavir, darunavir atau atazanavir. Dalam banyak kasus, efek samping ini akan berkurang atau hilang setelah beberapa minggu pertama memulai pengobatan HIV.
Jika menurutmu kelelahan ini disebabkan oleh efek samping dari pengobatan HIV, bicarakan dengan dokter. Mereka mungkin merekomendasikan untuk meminum pil di pagi hari daripada di malam hari, atau perubahan pengobatan. Penting juga untuk mengesampingkan penyebab kelelahan lainnya dan mendiskusikan pilihan perawatan yang tepat dengan dokter.
Kondisi kesehatan dan pengobatan lainnya
Ada berbagai penyebab medis lain dari kelelahan. Penyakit ringan seperti flu biasa dapat membuatmu merasa lelah, bahkan setelah gejalanya hilang. Beberapa infeksi yang lebih serius, seperti pneumonia atau tuberkulosis (TB) dapat menyebabkan kelelahan yang sangat serius dan kamu mungkin perlu banyak istirahat jika pernah mengalami infeksi ini. Beberapa infeksi virus, termasuk COVID-19, dapat menyebabkan kelelahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi hilang.
Penyakit lain, termasuk penyakit jantung, diabetes, kanker, dan penyakit ginjal kronis, juga dapat menyebabkan kelelahan. Semua kondisi ini relatif umum pada orang yang hidup dengan HIV.
Gangguan tidur atau anemia yang menyebabkan kelelahan juga dapat menjadi efek samping dari obat lain, termasuk obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah (seperti beta-blocker) dan pengobatan hepatitis C ribavirin.