Photo By wayhomestudioo – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Jika kamu sedang menjalin hubungan, Hari Valentine mungkin menjadi salah satu hari tersehat dalam setahun. Kok bisa? Soalnya, cinta datang dengan beberapa manfaat kesehatan yang kuat, menurut penelitian ilmiah Helen Riess, direktur Empathy and Relational Science Program di Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat (AS) dan penulis buku The Empathy Effect.
Cinta membuatmu bahagia
Saat kamu pertama kali jatuh cinta, dopamin, zat kimia otak yang membuatmu merasa nyaman bekerja sangat aktif. “Itu adalah penguat suasana hati, sehingga orang merasa sangat positif dan sangat dihargai,” kata Riess.
Setelah fase bulan madu mereda, semua dopamin itu mulai berbagi tempat dengan bahan kimia otak lainnya seperti oksitosin, atau hormon pengikat.
Tetapi, menurut Harvard Mahoney Neuroscience Institute, pasangan kekasih baru pun juga mengalami lonjakan hormon stres kortisol dan penurunan bersamaan, dalam serotonin neurotransmitter yang mengatur suasana hati. Hal itu mungkin menjelaskan beberapa perilaku yang tidak menentu saat kita sedang jatuh cinta, seperti gairah yang bercampur dengan kecemasan, obsesi, dan kegugupan, yang sering kali sejalan dengan bertumbuhnya perasaancinta.
Tingkat dopamin mungkin tetap tinggi bahkan saat cintamu bertambah matang, tetapi kamu mungkin akan melihat kadar kortisol dan serotonin kembali normal, sehingga membantumu tetap tenang dan menyesuaikan diri dalam hubungan tanpa kehilangan hal-hal yang membuat hati tetap terasa ceria.
Cinta menghilangkan stres
Setelah fase bulan madu mereda, semua dopamin itu mulai berbagi tempat dengan bahan kimia otak lainnya seperti oksitosin, atau hormon pengikat. Itu tidak hanya memberimu perasaan yang hangat, tetapi juga baik untuk kesehatan.
“Ketika orang merasa terikat dengan aman, tingkat stres mereka turun,” terang Riess. “Hanya berada di hadapan seseorang yang menyapa kita dengan perhatian dan tingkah laku yang positif, sebenarnya dapat menurunkan kadar kortisol dan adrenalin tersebut serta menciptakan homeostasis yang lebih besar, yang berarti zat kimia saraf kamu kembali seimbang.”
Jika kamu jauh dari pasangan, maka sekadar memikirkannya, berbicara dengannya di telepon, atau bahkan mengirim chat dengannya dapat membantu membangkitkan perasaan ini, kata Riess lagi.
Cinta meredakan kecemasan
Beberapa penelitian telah menunjukkan bagaimana rasa kesepian dapat merusak kesehatan kita, mulai dari meningkatkan peradangan hingga mengaktifkan pusat nyeri. “Perasaan kesepian merangsang kecemasan, yang dimediasi oleh berbagai neurotransmiter, seperti norepinefrin,” kata Riess.
Selain itu, kadar kortisol dan adrenalin meningkat saat orang merasa tidak aman dan terancam, yang memicu respons stres tubuh kita. Jatuh cinta dan merasa dekat dengan orang lain dapat mengurangi kecemasan.
Cinta membuat kita merawat diri sendiri dengan lebih baik
Orang yang berpasangan mungkin dapat mendeteksi melanoma lebih awal daripada orang yang lajang, karena pasangannya dapat langsung menemukan tahi lalat yang mencurigakan. Hal yang sama berlaku untuk memar yang tidak normal, yang bisa menjadi tanda kondisi serius seperti leukemia, penyakit ginjal, dan penyakit Cushing. Kadang-kadang, pasangan bahkan akan menyadari tanda-tanda alergi atau masalah kesehatan lainnya sebelum si penderita menyadarinya.
Cinta membantu kita untuk hidup lebih lama
Penelitian telah menunjukkan bahwa pasangan yang menikah menikmati umur panjang yang lebih panjang daripada yang lajang. Studi menunjukkan manfaat umur panjang tersebut sebagian besar dijelaskan oleh dukungan sosial dan emosional yang konsisten, kepatuhan yang lebih baik terhadap perawatan medis dan memiliki pasangan yang dapat membuat kita bertanggung jawab atas perilaku gaya hidup sehat dan menjauhkan kita dari perilaku yang buruk. Pasangan yang sudah menikah ditemukan memiliki tingkat penyalahgunaan zat yang lebih rendah, tekanan darah rendah dan lebih sedikit depresi daripada mereka yang tidak menikah.
Tapi ada juga kabar baik bagi mereka yang jomblo, loh. Pada tahun 2010, tinjauan terhadap 148 penelitian menemukan bahwa manfaat umur panjang dikaitkan dengan semua hubungan sosial yang dekat, bukan hanya hubungan romantis. Artinya teman dan keluarga termasuk hewan kesayangan ternyata juga baik untuk kesehatan kita.