Photo By ClaireLuci – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Mungkin selama ini tidaklah lazim bagi pasangan untuk menanyakan apakah mereka benar-benar perlu menggunakan kondom jika kedua pasangan sama-sama terinfeksi HIV, apalagi jika keduanya memiliki hubungan eksklusif atau monogami. Tapi pernahkah kamu mendengar apa itu infeksi ulang atau superinfeksi?
Sebagai virus menular, HIV memiliki kemampuan untuk bermutasi karena terkena obat yang berbeda. Jika orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) tidak terlalu patuh meminum obat HIV mereka, maka virus dapat bermutasi dan menjadi kebal dari waktu ke waktu terhadap golongan obat tersebut. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa satu pasangan dapat menginfeksi yang lain dengan varian virus yang sama sekali berbeda.
Jika seseorang memiliki kepatuhan yang buruk terhadap pengobatan, kumpulan virus tersebut dapat terus mengembangkan mutasi pada obat baru yang diresepkan.
Meskipun hal ini lebih kecil kemungkinannya terjadi jika kedua pasangan menggunakan terapi antiretroviral atau ARV, masih ada kemungkinan jika salah satu pasangan memiliki viral load yang tinggi. Jika demikian, obat yang diminum akan bekerja kurang efektif atau bahkan gagal.
HIV bukanlah salah satu jenis virus saja. HIV terdiri dari banyak jenis dan varian yang berbeda. Selain itu, jika kamu hidup dengan HIV, kemungkinan besar kamu membawa lebih dari satu varian. Kumpulan genetik virus di tubuhmu mungkin memiliki puluhan ribu varian berbeda, beberapa di antaranya lebih tahan daripada yang lain.
Jika seseorang memiliki kepatuhan yang buruk terhadap pengobatan, kumpulan virus tersebut dapat terus mengembangkan mutasi pada obat baru yang diresepkan. Seiring waktu, hal ini dapat mengakibatkan kegagalan pengobatan dan kehilangan pengobatan yang efektif. Ketika obat tidak lagi mampu menghentikan virus yang resistan berkembang biak, maka kegagalan pengobatan pun akan terjadi.
Terkadang superinfeksi dapat terjadi ketika seseorang dengan HIV tertular jenis HIV lain. Dalam kasus yang jarang terjadi, superinfeksi tidak dapat diobati dengan obat anti HIV yang tersedia saat ini.
Mencegah Infeksi Ulang
Dalam suatu hubungan, jika kamu tidak yakin apakah pasanganmu telah berada dalam kondisi memiliki virus yang tersupresi alias tidak terdeteksi atau tidak, maka penggunaan kondom yang konsisten menjadi sebuah keharusan. Meskipun kondom tidak 100% aman, kondom tetap menjadi pertahanan lini pertama terbaik melawan HIV.
Jika terjadi infeksi ulang, kamu mungkin tidak akan mengetahuinya. Beberapa orang mungkin mengalami gejala ringan seperti flu, sementara yang lain hanya akan tahu ada masalah ketika viral load mereka tiba-tiba meningkat.
Jika kegagalan pengobatan terjadi, kamu akan diberikan tes genetik untuk menilai obat mana yang membuatmu kebal dan untuk menentukan kombinasi obat yang paling cocok untuk menekan virus di tubuhmu. Kepatuhan yang lebih baik terhadap terapi dan menghindari infeksi ulang akan menghindarimu dari kegagalan pengobatan.