Photo By kitzstocker – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Jika kamu HIV-positif, kamu masih bisa berhubungan seks. Dalam beberapa kasus, kamu bahkan dapat melakukan hubungan seks tanpa kondom tanpa membuat pasanganmu berisiko terkena HIV.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi diri sendiri dan pasangan bergantung pada beberapa hal. Ini termasuk apakah kamu mengobati HIV dengan obat-obatan atau tidak. Penting juga jika kamu atau pasanganmu baru saja melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang mungkin mengidap HIV.
Pelajari bagaimana kamu bisa melakukan seks yang aman, karena itu berarti melindungi diri sendiri dan pasangan.
Obat-obatan menurunkan jumlah HIV dalam tubuh. Diperlukan waktu hingga 6 bulan agar ART mulai berfungsi.
Dapatkan ART
Terapi antiretroviral, atau ART, adalah pengobatan yang menghentikan HIV merusak sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan menurunkan jumlah HIV dalam tubuh. Diperlukan waktu hingga 6 bulan agar ART mulai berfungsi.
Terkadang, ART bekerja sangat baik sehingga tes tidak dapat mendeteksi keberadaan HIV dalam darah. Dokter menyebutnya viral load yang tidak terdeteksi. Itu artinya kamu tidak dapat menularkan siapa pun dengan HIV melalui hubungan seks. Diperlukan waktu 6 bulan bagi ART untuk menurunkan viral load hingga ke tingkat yang cukup untuk membuat hubungan seks tanpa kondom menjadi aman dilakukan.
Kamu perlu ingat bahwa jika kamu HIV-positif, kamu masih dapat terinfeksi dengan jenis virus HIV yang berbeda. Oleh karena itu, lindungi diri jika kamu tidak yakin dengan status pasanganmu.
Jika kamu menggunakan ART, kamu memerlukan tes darah setiap 6-12 bulan untuk memantau viral load. Beberapa orang mungkin tidak pernah mencapai tingkat virus yang tidak terdeteksi.
Gunakan Kondom
Kondom yang dikenakan oleh lelaki dan perempuan sangat menurunkan kemungkinan menularkan atau tertular HIV.
Besarnya perlindungan tergantung pada bagaimana kamu dan pasangan berhubungan seks. Seks anal misalnya, memiliki risiko tertinggi untuk menularkan HIV. Kamu memiliki 1 dari 72 kemungkinan terinfeksi HIV setiap kali melakukan seks anal. Mengenakan kondom dapat mengurangi risiko sebesar 72%, atau 1 dari 259 kemungkinan.
Aktivitas seks paling paling berisiko berikutnya adalah jika kamu adalah orang yang berada di posisi top (insertif) selama melakukan seks anal. Sebagai pelaku seks anal insertif, kamu memiliki peluang 1 banding 909 untuk tertular HIV dari pasangan jika melakukan hubungan seks tanpa kondom.
Jika kamu seorang perempuan, kamu memiliki peluang sedikit lebih rendah, atau 1 dari 1.234 untuk terkena infeksi selama hubungan seks vaginal tanpa kondom dengan pasangan yang HIV-positif. Menggunakan kondom menurunkan risiko rata-rata 80%.
Seks oral menimbulkan sedikit sekali atau tidak ada risiko penularan HIV. Menempatkan kondom di penis atau di dalam vagina bahkan lebih menurunkan risiko itu. Ingatlah bahwa tanpa kondom, kamu dan pasangan tetap bisa tertular infeksi menular seksual atau IMS lainnya seperti gonore dan klamidia.
Dapatkan PrEP dan PEP
Profilaksis pra pajanan (PrEP) adalah obat pencegahan yang menghentikan HIV agar tidak menyebar atau menyebar di tubuh dan kita melakukan perawatan ini ketika tidak terinfeksi HIV, tetapi mungkin berisiko tinggi tertular oleh pasangan seksual.
Jika kamu menggunakan PrEP seperti yang diinstruksikan setiap hari, risiko terkena HIV akan turun hingga 90%. Tapi butuh setidaknya hingga 7 hari agar PrEP dapat bekerja.
Profilaksis pasca pajanan, atau PEP, adalah bentuk darurat ART. Kamu dapat menggunakannya jika baru saja melakukan hubungan seks yang mungkin membuatmu terpapar HIV. Kamu harus meminum PEP sesegera mungkin, dan tidak lebih dari 72 jam setelah berhubungan seks. Kalau tidak, obat-obatan tidak akan membantu.