Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Sobat Marlo, kalian pernah mendengar kisah Anastasia Wella, seorang perempuan yang memiliki 9 karakter yang sangat berbeda? Saat dia menjadi satu karakter, dia tak akan ingat karakter lain. Perempuan bernama Anastasia Wella itu hidup dengan gangguan mental Dissociative Identity Disorder (DID).
Biasanya karakter lain ini akan muncul ketika Wella menghadapi masalah, merasa terancam atau berada dalam pilihan yang sulit. Jika Wella sudah mulai panik, migran dan muncul rasa cemas, biasanya itu pertanda akan ada kepribadian lain yang hadir dan menguasai dirinya secara tak terduga.
Wella memiliki 9 karakter dengan nama dan kepribadian yang berbeda.
Wella memiliki 9 karakter dengan nama dan kepribadian yang berbeda, pertama karakter Wella sebagai host atau pribadi asli, Naura yang berkarakter temperamen, Paula seseorang yang ahli berhitung, Saraswati karakter model dan penari, Atin sosok anak kecil, Andreas sosok pria yang suka melakukan kekerasan. Ada pula karakter Ravelin sosok anak millenial dan Ayu sosok yang pandai menulis sastra. Bahkan ada sosok Bilqis yang pintar baca Al-Quran.
Tak pelak, beberapa tahun lalu Wella mendadak viral. Awalnya Wella mendatangi sebuah komunitas penyakit bipolar dengan tujuan apakah ada orang yang menderita penyakit DID. Sejak itu, Wella mulai berani untuk berkomunikasi dengan orang
Apa penyebab DID?
Menurut Wella, ini disebabkan oleh trauma yang dahsyat akibat perlakuan kasar dari orang tuanya. Ia juga sering disiksa secara luar biasa dan mengalami tekanan dari lingkungan sekolah sehingga ia sering merasa dikucilkan, minder dan merasa sendiri.
Pada saat itulah, muncul karakter lain untuk melindungi karakter utama yaitu Wella sendiri. Diakui Wella, karakter lain muncul tanpa ia sadari. Ini rasanya seperti tertidur tanpa mengingat kejadian apa yang sedang berlangsung.
Gara-gara penyakitnya ini, Wella tidak memiliki teman dan dia sempat dianggap kesurupan hingga nyaris dibilang gila. Akhirnya Wella bertemu dengan seorang psikiater yang bernama Ni Wayan Ani Purnamawati, yang menangani kasus dirinya sejak 2015.
Setelah melakukan observasi dari 2013 hingga 2015, serta bertemu dengan keluarga dan mendengarkan langsung cerita dari Wella, dokter Wayan menyebut ini sebagai gangguan DID. Akhirnya Wella pun mengikuti terapi untuk meminimalisir munculnya alter ego atau split kepribadian saat ada masalah.