Image by jcomp on Freepik
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Jika kamu ingin memulai menggunakan PrEP, maka kamu harus berbicara dengan dokter dan petugas kesehatan lainnya, untuk mengetahui apakah kamu memang memerlukan PrEP atau tidak.
Sebelum memulai PrEP, kamu harus melakukan tes HIV untuk memastikan tidak mengidap HIV. Saat menggunakan PrEP, kamu harus rutin mengunjungi penyedia layanan kesehatan untuk tindakan lanjut seperti tes HIV dan isi ulang obat.
Sebelum memulai PrEP, kamu harus melakukan tes HIV untuk memastikan tidak mengidap HIV.
Jika kamu tidak dapat menemukan penyedia layanan kesehatan di sekitar tempat tinggalmu, kamu dapat menggunakan layanan pencegahan HIV untuk menemukan penyedia PrEP di dekat kamu.
Bisakah memulai PrEP atau terus menggunakan PrEP tanpa kunjungan langsung ke penyedia layanan kesehatan? Bisa saja jika ada layanan telehealth yaitu konsultasi melalui telepon atau video call dengan penyedia layanan kesehatan, dan melakukan skrining HIV mandiri (SHM).
Bagaimana jika harus berhenti menggunakan PrEP? Ada beberapa alasan mengapa orang berhenti menggunakan PrEP, yaitu:
- Risiko terinfeksi HIV menjadi rendah karena perubahan gaya hidup
- Kamu tidak ingin meminum pil sesuai resep atau sering lupa meminum pil
- Kamu tidak dapat mengunjungi penyedia layanan kesehatan untuk menerima obat secara rutin seperti yang direkomendasikan
- Kamu memiliki efek samping dari obat PrEP yang mengganggu kualitas hidupmu
- Tes darah menunjukkan bahwa tubuhmu bereaksi terhadap PrEP dengan cara yang tidak aman.
Ingat ya, bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang metode pencegahan HIV lain yang mungkin bekerja lebih baik untukmu.
Jika berhenti menggunakan PrEP, bagaimana kita bisa mulai meminumnya lagi? Kamu harus membertahu penyedia layanan kesehatan bahwa kamu ingin mulai menggunakan PrEP lagi. Kamu perlu melakukan tes HIV sebelum memulai PrEP untuk memastikan tidak terinfeksi HIV.
Dapatkah kamu meminum PrEP sekali saja, jika merasa baru saja terpapar HIV? PrEP adalah untuk orang yang berisiko tinggi terhadap HIV. Jadi PrEP bukanlah pilihan yang tepat untuk orang yang mungkin telah terpajan HIV dalam 72 jam terakhir.
Jika kamu mungkin telah terpajan HIV dalam 72 jam terakhir, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan, dokter ruang gawat darurat, atau penyedia layanan darurat tentang PEP (profilaksis pasca pajanan).