Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Dengan melakukan skrining HIV mandiri, kamu dapat mengambil sampel sendiri dan juga menerima hasilnya langsung. Kamu tidak perlu mengirim sampel apa pun ke laboratorium. Sebagai gantinya, Kamu dapat membaca sendiri hasilnya dari kit pengujian.
Jika kamu sudah memantapkan hati untuk melakukan skrining HIV mandiri atau SHM, berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu ingat: Jika hasil SHM adalah reaktif atau positif, kamu harus segera pergi ke klinik untuk pengujian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasil dari SHM. Jika hasil pengujian ulang mengkonfirmasi hasil positif, maka penyedia layanan kesehatan akan menghubungkanmu untuk mengikuti pengobatan standar, perawatan, konseling dan dukungan.
Skrining HIV mandiri mendeteksi antibodi HIV yang berkembang setelah terinfeki HIV.
Jika hasil SHM non-reaktif atau negatif, artinya kamu tidak memiliki HIV. Namun, jika kamu berisiko terpapar HIV, penting untuk mendapat informasi dan referensi cara pencegahan HIV dan menggunakan kondom. Kamu juga harus rutin melakukan tes HIV setiap tiga bulan.
Seberapa cepat seseorang harus melakukan skrining HIV mandiri setelah terpapar HIV? SHM mendeteksi antibodi HIV yang berkembang setelah terinfeki HIV. Seperti segala bentuk tes HIV, SHM tidak akan mendeteksi antibodi bila antibodi tersebut belum berkembang, dan akan menjadi positif untuk setidaknya 6 – 12 minggu setelah terpapar HIV. Oleh karena itu, kamu disarankan untuk melakukan SHM tiga bulan setelah terpapar HIV dan pastikan bahwa hasilnya akurat.
Tidak semua orang harus melakukan skrining HIV mandiri. Seseorang yang tidak dapat melakukan SHM atau sedang mengalami kesulitan bisa mengunjungi klinik setempat. Seseorang yang terinfeksi HIV dan menggunakan terapi antiretroviral sebaiknya tidak menggunakan SHM. Ini mungkin akan memberikan hasil negatif palsu. Seseorang yang memakai terapi antiretroviral mungkin memiliki tingkat jumlah antibodi yang sangat rendah. Karena SHM mencari antibodi ini, orang dengan HIV-positif yang memakai terapi antiretroviral bisa mendapatkan hasil tes HIV negatif palsu.
Beberapa orang yang memakai terapi antiretroviral melakukan SHM untuk berbagai alasan. Beberapa orang dengan HIV mungkin berpikir bahwa mereka mungkin sembuh dan dapat menghentikan pengobatan. Orang lain mungkin bertanya apakah mereka memiliki HIV meskipun telah didiagnosis sebelumnya dengan HIV dan sedang menjalani ART.
Jika seseorang dengan HIV yang sedang dalam pengobatan kemudian melakukan skrining HIV mandiri, dan hasilnya negatif, dia harus diberi tahu untuk melanjutkan pengobatan HIV dan berdiskusi dengan dokter atau konselor.
Seseorang yang mengambil PrEP untuk mencegah HIV, mungkin ingin melakukan SHM dan tes HIV di klinik kesehatan.
Komunitas dapat mendorong dan mendukung kamu yang menggunakan PrEP untuk menguji ulang secara berkala dan mengingatkan bahwa SHM tidak dapat menggantikan tes setiap triwulan di fasilitas kesehatan.
Sumber: HIV Self-Testing: Key Questions, Answers And Messages For Community Organizations