Photo by DragonImages – Envato
Penulis: Sinta Tiara Rini
Editor: Andriano Bobby
Berbagi jarum suntik dengan orang lain memiliki risiko. Saat kamu menggunakan jarum suntik orang lain untuk menyuntikkan obat-obatan, steroid, atau zat lain, maka kamu bersentuhan dengan darahnya. Human immunodeficiency virus (HIV), virus penyebab AIDS, berpindah dari satu orang ke orang lain melalui darah dan cairan tubuh lainnya. Berbagi jarum suntik adalah risiko HIV terbesar kedua, setelah seks anal. Sekitar 1 dari 10 infeksi HIV baru terjadi pada orang yang menyuntikkan narkoba.
Ketika seseorang menggunakan jarum untuk menyuntikkan narkoba, sebagian darahnya masuk ke dalam jarum suntik. HIV menyebar melalui darah. Jika kamu menggunakan jarum yang sama dengan orang yang memiliki virus, darah yang terinfeksi HIV masuk ke dalam tubuh kamu. Kamu bisa terinfeksi HIV dengan menyuntikkan narkoba ke dalam pembuluh darah, di bawah kulit, atau ke dalam otot.
Berbagi jarum suntik adalah risiko HIV terbesar kedua, setelah seks anal. Sekitar 1 dari 10 infeksi HIV baru terjadi pada orang yang menyuntikkan narkoba.
Narkoba suntik juga membuat kamu lebih cenderung mengambil risiko seperti melakukan hubungan seks tanpa kondom. Itu cara lain kamu bisa terinfeksi HIV.
Berbagi jarum suntik juga bisa membuat kamu terkena infeksi lain yang bisa didapatkan melalui darah, termasuk penyakit hati hepatitis B dan hepatitis C, serta tuberkulosis.
Cara untuk Menurunkan Risiko
Salah satu cara untuk melindungi diri dari HIV adalah dengan berhenti menggunakan narkoba suntik. Kamu bisa mendapatkan bantuan untuk gangguan penggunaan zat dari dokter, konselor, atau program pengobatan komunitas.
Jika kamu tidak bisa berhenti menggunakan jarum suntik, entah untuk menggunakan narkoba, atau untuk kebutuhan lainnya, jangan pernah berbagi jarum suntik. Gunakan jarum suntik baru yang bersih setiap kali menyuntik.
Jika kamu tidak memiliki akses ke alat suntik baru, kurangi risiko HIV dengan membersihkan alat suntik sebelum menggunakannya. Ikuti proses tiga langkah ini:
- Isi jarum suntik dengan air bersih, ketuk atau kocok selama 30 detik, lalu kosongkan airnya. Ulangi proses ini sampai jarum suntik bersih dan kamu tidak dapat melihat darah.
- Isi jarum suntik dengan pemutih, ketuk atau kocok selama 30 detik, lalu kosongkan pemutihnya.
- Isi jarum suntik dengan air bersih, ketuk atau kocok selama 30 detik, lalu kosongkan airnya.
Cara lain untuk melindungi diri sendiri adalah dengan profilaksis pra pajanan (PrEP). PrEP adalah pil yang kamu minum sekali sehari untuk mencegah HIV dari jarum suntik atau seks. Tanyakan kepada dokter apakah PrEP tepat untukmu.
Penting untuk diketahui bahwa penggunaan narkoba dapat menyebabkan perilaku berisiko lainnya, seperti hubungan seks tanpa kondom. Kamu dapat menurunkan risiko HIV dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks.